Oleh Lika Aprilia Samiadi
Data medis direview oleh Thu Thruong, PharmD.
Tidak seperti diabetes tipe 1 yang tidak dapat dihindari maupun dicegah, diabetes tipe 2 biasanya baru muncul di usia dewasa, dan inilah tipe diabetes yang paling umum dialami di Indonesia. Namun banyaknya informasi dan rumor yang berseliweran seputar penyakit ini justru membuat kita sering salah kaprah dan mempercayai anggapan yang salah. Berikut ini adalah sembilan mitos paling umum namun tidak benar seputar diabetes tipe 2, yang dipercaya banyak orang di Indonesia.
1. “Diabetes bukan penyakit serius. Saya masih bisa hidup lama walaupun mengidapnya.”
Diabetes adalah penyakit kronis yang bisa dikontrol, dan memang bukan masalah besar jika Anda bisa mengatasinya dengan benar. Tapi tetap saja, diabetes menyebabkan lebih banyak kematian dibandingkan kanker payudara dan AIDS jika dijumlahkan. Statistik menunjukkan bahwa dua dari tiga orang pengidap diabetes akan meninggal karena serangan jantung atau stroke. Jadi, didiagnosis dengan diabetes memang bukan akhir hidup Anda, dan Anda pun masih bisa menjalani sisa umur yang panjang. Tapi ini hanya bisa terjadi jika Anda mengubah gaya hidup, pola makan, dan kesadaran Anda akan kesehatan.
2. “Orang gemuk lama kelamaan akan terkena diabetes tipe 2”
Berat badan bukanlah faktor utama penyebab diabetes. Ada faktor lain, misalnya riwayat keluarga, yang juga memerankan bagian yang penting. Ada banyak orang yang kelebihan berat badan tapi tidak mengidap diabetes tipe 2 seumur hidupnya, dan banyak pula orang dengan berat badan normal yang mengidap diabetes tipe 2.
3. “Penderita diabetes tak boleh berolahraga terlalu berat karena gula darah akan jadi terlalu rendah.”
Jika Anda menggunakan insulin atau obat-obatan yang meningkatkan produksi insulin di tubuh, Anda harus menyeimbangkan olahraga, insulin, dan pola makan Anda. Namun, jika Anda penderita diabetes tipe 2, Anda biasanya tidak perlu menggunakan insulin. Kebanyakan obat yang diresepkan untuk diabetes tipe 2 seperti metformin dan sitagliptin pun tidak menyebabkan kadar gula yang rendah sama sekali, tak peduli seberapa sering dan seberapa keras Anda berolahraga. Faktanya, olahraga justru sangat penting untuk mengontrol diabetes tipe 2, sekaligus untuk mengurangi berat badan.
4. “Insulin itu berbahaya”
Insulin memang penting bagi tubuh, tapi juga susah dikontrol oleh kebanyakan orang. Sangatlah penting untuk menguji kadar gula Anda setiap harinya jika Anda menggunakan insulin, untuk menghindari reaksi kadar gula rendah yang dapat membahayakan Anda.
5. “Diabetes artinya tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup.”
Jika Anda penderita diabetes tipe 1, ini emang benar karena pankreas berhenti memproduksi insulin. Namun, orang yang mengidap diabetes tipe 2 (yang adalah tipe diabetes yang paling umum), biasanya memiliki jumlah insulin yang cukup, setidaknya saat ia didiagnosis pertama kalinya. Masalahnya, insulin tersebut tidak bekerja dengan baik dan ini menghambat penyerapan glukosa dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Lama kelamaan pankreas penderita diabetes tipe 2 juga akan berhenti memproduksi insulin, jadi Anda akan memerlukan suntikan insulin.
6. “Terlalu banyak makan yang manis-manis bisa menyebabkan diabetes.”
Pola makan tidak menyebabkan diabetes, walaupun ada beberapa bukti bahwa terlalu banyak minum minuman manis dapat menyebabkan diabetes jika Anda memang sudah berisiko diabetes. Gula tidak menyebabkan diabetes, tapi gula adalah penyebab kelebihan berat badan, yang merupakan salah satu faktor utama diabetes. Orang yang kelebihan berat badan cenderung senang memakan banyak makanan manis. Tapi bukan berarti makanan manis adalah satu-satunya biang kerok. Makanan lain yang juga memicu kegemukan adalah junk food dan makanan lainnya yang mengandung karbohidrat tinggi. Gula memang tidak baik untuk diabetes karena dapat meningkatkan gula darah, namun begitu juga dengan makanan lain yang dapat dengan cepat terpecah ke dalam glukosa di dalam darah, seperti pasta, roti putih, mi, dan nasi putih.
7. “Saya tahu kapan gula darah saya tinggi atau rendah.”
Anda tidak dapat mengetahui kadar gula darah hanya dari perasaan. Saat Anda gemetaran, pusing, dan kepala terasa melayang, mungkin kadar gula darah Anda memang rendah, atau bisa saja Anda ternyata itu karena tekanan darah rendah, atau bahkan flu. Jika Anda mendadak sering buang air, bisa jadi ini karena glukosa Anda sedang tinggi, tapi bisa juga karena infeksi kandung kemih. Semakin lama Anda mengidap diabetes, semakin tidak akurat “feeling” Anda tentang apakah gula darah sedang tinggi atau rendah. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya dengan pasti adalah dengan memeriksa kadar gula darah Anda.
8. “Pengidap diabetes tidak boleh makan yang manis-manis.”
Tidak ada alasan untuk melarang pengidap diabetes tipe 2 makan makanan manis. Selama makanan manis ini hanya dikonsumsi dengan porsi kecil atau sesekali saja, tentunya boleh-boleh saja. Masalahnya adalah jika makanan manis adalah makanan favorit Anda, biasanya Anda akan makan terlalu banyak. Diabetes juga bukan berarti Anda tidak boleh makan cake lagi. Anda masih boleh memakan cake, hanya saja dalam porsi kecil, dan Anda harus berhati-hati untuk tidak makan makanan manis lainnya jika sudah melahap sepotong cake. Memakan makanan manis 2-3 kali seminggu bukanlah suatu masalah, tapi tentunya jangan setiap hari.
9. “Penderita diabetes lebih mudah terkena flu dan demam.”
Diabetes tidak menyebabkan Anda mudah terserang penyakit menular. Namun, jika Anda terserang flu, segeralah obati dengan baik karena pengidap diabetes cenderung lebih rentan menderita komplikasi flu.
Jika Anda sudah mengidap diabetes selama beberapa bulan, dan kemudian suatu hari dokter meminta Anda untuk menggunakan insulin, itu berarti Anda tidak mengontrol diabetes Anda dengan baik. Saat pertama kali Anda didiagnosis mengidap diabetes, gula darah Anda seharusnya dapat tetap terkontrol dengan diet, olahraga dan/atau pengobatan yang membantu tubuh Anda untuk menyerap glukosa. Namun, jika Anda memang sudah mengidap diabetes selama bertahun-tahun, pankreas Anda mungkin akan memproduksi sedikit sekali insulin. Dan pada tahap ini, Anda akan memerlukan suntikan insulin. Ini bukan salah Anda, melainkan memang tahapan penyakitnya saja yang sudah meningkat.
Semoga bermanfaat..